Keluarnya Dajjal merupakan satu perkara yang pasti. Dajjal
akan berusaha menyesatkan manusia dari jalan Allah l. Sehingga orang
yang beriman semestinya mengetahui sifat serta fitnah-fitnah Dajjal agar
terhindar dari kesesatannya.
Al-Imam Al-Qurthubi t menerangkan: “Nabi n telah menyifati Dajjal
dengan penjelasan yang gamblang bagi orang yang punya hati. Sifat-sifat
tersebut semuanya jelek, yang nampak jelas bagi orang yang mempunyai
indera yang sehat. Namun orang yang Allah l tetapkan akan celaka tetap
mengikuti Dajjal dalam pengakuannya yang dusta dan dungu, serta
diharamkan untuk mengikuti al-haq….”
Apakah Dajjal itu Manusia?
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin t berkata: “Ya. Dajjal adalah manusia
dari bani Adam. Sebagian para ulama menyatakan Dajjal adalah setan.
Sebagian lagi menyatakan bapaknya manusia, ibunya dari bangsa jin. Tapi
semua pendapat ini tidaklah benar. Karena dia butuh makan, minum, dan
lainnya. Oleh karena itu, Nabi ‘Isa q membunuhnya dengan cara membunuh
manusia biasa.” (Asy-Syarhul Mumti’ 3/275)
Al-Qadhi ‘Iyadh t berkata: “Hadits-hadits ini adalah hujjah bagi
Ahlus Sunnah akan benarnya keberadaan Dajjal, bahwa Dajjal adalah satu
sosok tubuh yang merupakan ujian dari Allah l bagi hamba-hamba-Nya.
Allah l berikan dia kemampuan melakukan beberapa hal, seperti
menghidupkan orang mati yang ia bunuh, memunculkan kesuburan, membawa
sungai, surga dan neraka, perbendaharaan bumi mengikuti dirinya,
memerintahkan langit untuk hujan maka turunlah hujan, memerintahkan bumi
untuk menumbuhkan maka tumbuhlah tanaman-tanaman. Itu semua terjadi
dengan kehendak Allah l. Setelah itu, ia tak mampu melakukannya, tidak
mampu membunuh seorang laki-laki (yang sebelumnya dibunuh kemudian
dihidupkan kembali olehnya) ataupun lainnya….”
Asy-Syaikh Al-Albani t berkata: “(Yang benar) Dajjal adalah
manusia. Fitnahnya lebih besar dari (sekedar) fitnah Eropa sebagaimana
banyak diterangkan dalam banyak hadits.” (Ash-Shahihah, 3/191)
Dakwah Dajjal
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin t mengatakan: “Telah
disebutkan, awal mula ia keluar menyeru kepada Islam, mengaku sebagai
muslim. Kemudian mengaku sebagai nabi, setelah itu mengaku sebagai
ilah.” (Asy-Syarhul Mumti’ 3/268, lihat Qishshatu Dajjal wa Nuzul ‘Isa
karya Asy-Syaikh Al-Albani t)
Sifat-sifat dan Bentuk Fisiknya
1. Seorang pemuda yang berambut keriting dan kusut masai.
Dari An-Nawwas bin Sam’an z, Rasulullah n berkata:
“Dia adalah seorang pemuda yang sangat keriting rambutnya, hilang
cahaya matanya, seakan-akan aku menyerupakannya dengan Abdul ‘Uzza bin
Qathan.” (HR. Muslim: 2937)
Dalam riwayat lain: “Rambutnya kusut.”
Rasulullah n berkata:
“Nanti akan ada pendusta yang menyesatkan, rambut di belakangnya
hubukun (keriting seperti terjalin/dipintal) –beliau ucapkan tiga kali–.
Dia akan berkata: ‘Aku adalah Rabb kalian’. Barangsiapa yang berkata:
‘Engkau bukan Rabb kami. Rabb kami adalah Allah, kepada-Nyalah kami
bertawakal dan kepada-Nyalah kami kembali. Kami berlindung kepada Allah
dari kejahatanmu’, niscaya Dajjal tak mampu mengalahkannya.”
(Ash-Shahihah no. 2808)
Asy-Syaikh Al-Albani t berkata: “Hadits ini merupakan dalil yang
tegas bahwa Dajjal akbar (terbesar) adalah manusia yang punya kepala dan
rambut. Bukan sesuatu yang maknawi atau kiasan dari kerusakan,
sebagaimana ucapan orang-orang yang lemah imannya….” (Silsilah Ahadits
Shahihah, 6/2, pada penjelasan hadits no. 2808)
2. Matanya
Dia adalah seorang yang buta sebelah, sedangkan Rabb kalian
tidaklah demikian. Masalah ini diriwayatkan dalam hadits yang mutawatir,
diriwayatkan oleh lebih dari sepuluh orang sahabat. Di antaranya:
- Dari Ibnu ‘Umar c:
Rasulullah berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah l dengan
sanjungan yag merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan berkata:
“Aku memperingatkan kalian darinya, tidaklah ada seorang nabi kecuali
pasti akan memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Nuh q telah
memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada kalian
satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya. Ketahuilah
dia itu buta sebelah, adapun Allah k tidaklah demikian.” (HR. Ahmad,
Al-Bukhari, Muslim no. 2930)
- Dari Ibnu ‘Umar c, Rasulullah n berkata:
“Sesungguhnya Dajjal buta matanya yang kanan, matanya seperti anggur yang menonjol.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2932)
- Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n berkata:
“Maukah aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal yang telah
disampaikan oleh seorang nabi kepada kaumnya? Dia buta sebelah, membawa
sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dia katakan surga pada hakikatnya
adalah neraka, aku peringatkan kepada kalian sebagaimana Nabi Nuh q
memperingatkan kaumnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2936)
Rasullullah n berkata:
“Dajjal matanya buta sebelah, kulitnya putih.” (Dalam satu
riwayat): “Kulitnya putih seperti keledai putih. Kepalanya kecil dan
banyak gerak, mirip dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Jika ada orang-orang
yang binasa (mengikuti fitnahnya), ketahuilah Rabb kalian tidaklah buta
sebelah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, Asy-Syaikh Al-Albani t berkata:
Sanadnya shahih menurut syarat Muslim, Ash-Shahihah, no. 1193)
Asy-Syaikh Al-Albani t berkata: “Hadits ini menunjukkan Dajjal
akbar adalah manusia yang mempunyai sifat seperti manusia. Apalagi
Rasulullah menyerupakannya dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan, seorang
sahabat. Hadits ini satu dari sekian banyak dalil yang membatilkan
takwil sebagian orang yang menyatakan Dajjal bukanlah sosok fisik, tapi
rumuz (simbol) kemajuan Eropa berikut kemegahan serta fitnahnya. (Yang
haq) Dajjal adalah manusia, fitnahnya lebih besar dari fitnah Eropa
sebagaimana banyak diterangkan dalam banyak hadits.” (Ash-Shahihah,
3/191)
Tulisan di antara Kedua Matanya
Tertulis di antara kedua matanya ك ف ر yang bisa dibaca oleh
mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak. Dari Anas bin Malik z,
Rasulullah n berkata:
“Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari
Dajjal. Dia buta, pendusta. Ketahuilah dia buta, adapun Rabb kalian
tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal :ك ف ر -yakni:
kafir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)
Dari ‘Umar bin Tsabit Al-Anshari t, beliau mendapatkan berita dari
sebagian sahabat Rasulullah n bahwasanya pada suatu hari beliau n
berkata memperingatkan manusia dari Dajjal:
“Sesungguhnya tertulis di antara dua matanya ك ف ر, akan bisa
membacanya orang yang membenci amalannya -atau akan membacanya semua
mukmin.” (HR. Muslim)
Dalam satu riwayat dari Hudzaifah z:
“Akan bisa membacanya semua mukmin yang bisa menulis ataupun tidak.” (HR. Muslim, 2934/105)
Al-Imam An-Nawawi t berkata: “Yang benar dan ini adalah ucapan para
ulama muhaqqiqin: Tulisan (yang ada di antara kedua mata Dajjal, -pen.)
adalah hakiki adanya sesuai dzahirnya. Allah l jadikan sebagai tanda di
antara sekian tanda kekufuran, kedustaan, dan kebatilannya. Allah l
tampakkan kepada seluruh mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak, dan
Allah l sembunyikan (tanda tersebut) dari orang yang diinginkan
kesesatannya dan terkena fitnahnya.” (Syarh Muslim, 9/294)
Pengikut Dajjal
Dari Anas z, Rasulullah n berkata:
“Akan mengikuti Dajjal dari kaum Yahudi Ashbahan (sebuah kota di
Iran) 70.000 orang, (tanda) mereka memakai thayalisah (sejenis kain yang
dipakai di pundak).” (HR. Muslim no. 2944)
Pengikut Dajjal adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang yang jahat. Diriwayatkan dari Aisyah x: n n:
“Rasulullah masuk ke kamarku dalam keadaan aku sedang menangis.
Beliau berkata kepadaku: ‘Apa yang membuatmu menangis?’ Aku menjawab:
‘Saya mengingat perkara Dajjal maka aku pun menangis.’ Rasulullah n
berkata: ‘Jika dia keluar aku masih berada di antara kalian niscaya aku
akan mencukupi (melindungi) kalian. Jika dia keluar setelah aku mati
maka ketahuilah Rabb kalian tidak buta sebelah. Dajjal keluar bersama
orang-orang Yahudi Ashbahan hingga datang ke Madinah dan berhenti di
salah satu sudut Madinah. Madinah ketika itu memiliki tujuh pintu,
setiap celahnya ada dua malaikat yang berjaga. Maka keluarlah
orang-orang jahat dari Madinah mendatangi Dajjal ….” (HR. Ahmad,
Abdullah bin Ahmad, Ibnu Hibban. Asy-Syaikh Al-Albani t berkata:
Sanadnya shahih)
Dalam sebuah hadits disebutkan juga bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah pasukan Khawarij.
“Akan muncul sekelompok pemuda yang (pandai) membaca Al-Qur`an tapi
tidak melewati tenggorokan mereka. Setiap kali keluar sekelompok
mereka, maka akan tertumpas sehingga muncul Dajjal di tengah-tengah
mereka.” (HR. Ibnu Majah no. 174, lihat Ash-Shahihah no. 2455)
Macam-macam Fitnahnya
Fitnah yang dilakukan Dajjal banyak sekali, di antaranya:
1. Bersamanya ada surganya dan nerakanya.
Dari Hudzaifah z, Rasulullah n berkata:
“Dajjal cacat matanya yang kiri1, keriting rambutnya, bersamanya
surga dan nerakanya. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka.”
(HR. Muslim, no. 2934)
2. Membunuh satu jiwa kemudian menghidupkannya kembali.
Rasulullah n berkata:
“Keluarlah pada hari itu seorang yang terbaik atau di antara orang
terbaik. Dia berkata: ‘Aku bersaksi engkau adalah Dajjal yang telah
disampaikan kepada kami oleh Rasulullah n.’ Dajjal berkata (kepada
pengikutnya): ‘Apa pendapat kalian jika aku bunuh dia dan aku hidupkan
kembali apakah kalian masih ragu kepadaku?’ Mereka berkata: ‘Tidak.’
Maka Dajjal membunuhnya dan menghidupkannya kembali….” (HR. Muslim no.
2938)
3. Menggergaji seseorang kemudian membangkitkannya kembali. (HR. Muslim, 2938/113)
4. Memerintahkan langit untuk menurunkan hujan lalu turunlah hujan.
Dari An-Nawwas bin Sam’an z: Rasulullah n berkata:
“…Dia datang kepada satu kaum mendakwahi mereka. Merekapun beriman
kepadanya, menerima dakwahnya. Maka Dajjal memerintahkan langit untuk
hujan dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, maka turunlah
hujan dan tumbuhlah tanaman….” (HR. Muslim no. 2937)
Adapun kaum yang tidak beriman dan tidak menerima dakwah Dajjal, tidak ada sedikit harta pun tersisa pada mereka.
5. Akan diikuti perbendaharaan harta.
Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an z disebutkan, Rasulullah n berkata:
“…Dia mendatangi reruntuhan dan berkata: ‘Keluarkanlah
perbendaharaanmu.’ Maka keluarlah perbendaharaannya mengikuti Dajjal
seperti sekelompok lebah.” (HR. Muslim no. 2937)
6. Bersamanya air, sungai, dan gunung roti, api, dan air.
Rasulullah n bersabda:
“…Sesungguhnya bersama dia ada surga dan nerakanya, sungai dan air,
serta gunung roti. Sesungguhnya surganya Dajjal adalah neraka dan
nerakanya Dajjal adalah surga.” (HR. Ahmad. Asy-Syaikh Al-Albani t
berkata: sanadnya shahih. Lihat Qishshatu Masihid Dajjal)
Dari ‘Uqbah bin ‘Amr z, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah n berkata tentang Dajjal:
“Sungguh Dajjal akan keluar dan bersamanya ada air dan api. Apa
yang dilihat manusia air sebenarnya adalah api yang membakar. Apa yang
dilihat manusia api sesungguhnya adalah air minum dingin yang segar.
Barangsiapa di antara kalian yang mendapatinya hendaknya memilih yang
dilihatnya api, karena itu adalah air segar yang baik.” (HR. Muslim no.
2935)
Jika seorang mukmin telah mengetahui dan beriman akan keluarnya
Dajjal dengan membawa fitnah yang demikian dahsyat, hendaknya ia
mengamalkan beberapa sebab untuk menjaga dirinya dari Dajjal dan
fitnahnya. Di antara amalan tersebut:
1. Minta perlindungan kepada Allah l dari kejelekan fitnahnya,
memperbanyak minta perlindungan darinya terutama setelah tasyahud akhir.
Rasulullah n berkata:
“Jika salah seorang kalian selesai dari tasyahud akhir mintalah
perlindungan dari empat perkara: ‘Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari
adzab jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah waktu hidup dan waktu
mati, dan dari kejahatan fitnah Dajjal’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi.
Rasulullah n berkata:
“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, akan terjaga dari fitnah Dajjal.” (HR. Muslim)
3. Menjauhinya, tidak mendatanginya kecuali seorang yang yakin tak akan terkena mudarat. Rasulullah n bersabda:
“Barangsiapa mendengar (keluarnya) Dajjal hendaknya menjauh
darinya. Demi Allah, sungguh ada seorang yang mendatanginya merasa
dirinya beriman tapi kemudian mengikuti Dajjal dikarenakan
syubhat-syubhat yang dilontarkan Dajjal.” (HR. Ahmad)
4. Tinggal di Makkah dan Madinah
Karena keduanya adalah negeri yang aman tak bisa dimasuki Dajjal. Rasulullah n bersabda:
“Tidak ada satu negeri pun kecuali akan dimasuki Dajjal, kecuali
Makkah dan Madinah. Dia tidak mendapati celah/ jalan masuk kecuali
padanya ada malaikat yang berbaris menjaganya.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim dari Anas bin Malik z)
Dan termasuk yang terjaga dari Dajjal juga adalah Masjidil Aqsha
serta bukit Tursina (dalam riwayat Ahmad dan Ibnu Hibban sebagaimana
dalam Qishshatu Masihid Dajjal)
Dari nash-nash yang kita dapatkan tentang Dajjal, kita dapatkan kesimpulan:
1. Luasnya rahmat Allah l kepada hamba-hamba-Nya, karena Dia telah
membekali mereka dengan senjata yang bisa mematahkan hujjah dan fitnah
Dajjal. Ini terwujud dengan penjelasan sifat-sifat yang menunjukkan
kedustaannya, kaum mukmin diberi kemampuan untuk membaca apa yang
tertulis di kening Dajjal yang menunjukkan kekufurannya. Juga Allah l
bimbing kita untuk menghafal sepuluh ayat pertama dalam surat Al-Kahfi
sebagai tameng dari Dajjal.
2. Dajjal adalah sosok manusia yang telah sangat jelas
sifat-sifatnya sebagai manusia. Ini membantah ucapan orang sesat dan
ahlul bid’ah yang menyatakan Dajjal hanyalah sosok fiktif belaka atau
hanyalah simbol dari tersebarnya kerusakan.
3. Dajjal mempunyai sifat dan fitnah-fitnah yang telah digambarkan
dengan rinci: keluarnya di akhir jaman, muncul dari arah Syam, tinggal
selama 40 hari, diberi kemampuan mematikan dan menghidupkan, membawa
surga dan neraka, tertulis di antara dua matanya ك ف ر, dan sifat
lainnya. Ini membantah ucapan yang menyatakan bahwa Dajjal adalah Sri
Sathya Sai Baba dari India, atau kiasan dari kemajuan serta fitnah
Eropa.
Wa akhiru da’wana anil hamdulillahi Rabbbil ‘alamin.
1 Dalam hal ini terdapat perbedaan riwayat, sebagian menyatakan yang kiri dan sebagaian menyatakan yang kanan. Sebagian ulama mengkompromikan riwayat-riwayat tersebut dengan mengatakan bahwa mata yang kanan terhapus dan tidak bercahaya, sedangkan pada mata yang kiri terdapat sepotong daging yang menonjol. (ed)
sumber : asysyariah.com
(ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar